Persaingan di bursa
tenaga kerja semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada tahun
2015. Adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diawali dari perjanjian bersama
pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia
yang menghasilkan satu visi bersama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN Vision
2020) Di era sekarang, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dibentuk untuk mencapai
integritasi ekonomi ASEAN, yaitu tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan
tingkat dinamika pembangunan yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai
kemakmuran yang merata dan berkelanjutan.
Pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) memungkinkan suatu negara dapat menjual barang dan jasa
dengan mudah ke negara-negara lain dan meningkatkan daya saing di Asean serta
menarik investor asing. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tidak hanya membuka di
pasar perdagangan barang dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional. Bagi
para perusahaan, mereka akan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang
terampil, berkualitas dan terbaik untuk menunjang bisnisnya. Mereka tidak
melihat dari mana asal negara sumber daya manusia (SDM), asalkan memuhi
kriteria perusahaan tersebut. Hal tersebut membuat tenaga lokal harus bersaing
dengan tenaga kerja asing.
Agar dapat bersaing
dengan tenaga kerja asing di dunia kerja, maka kita harus mempersiapkan diri. Beberapa
strategi yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
1.
Mengasah skill, dengan meningkatkan kemampuan yang dimiliki maka akan
menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas di dunia
kerja. Tidak hanya hardskill, tetapi
juga harus mengasah kemampuan sofskill.
2.
Mempersiapkan mental yang kuat, menjadikan
pikiran yang terbuka dan mengubah cara pandang dengan melihat segala hal dari
berbagai sudut pandang berbeda agar lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).
3.
Mempelajari bahasa asing, dengan
mempelajari bahasa asing dapat meningkatkan komunikasi di era globalisasi. Kemampuan
bahasa asing juga harus diimbangi dengan public
speaking yang baik.
4.
Tidak berpikir out of the box, tetapi there
is no box, untuk dapat mengembangkan kreativitas, berpikirlah seperti tidak
ada kotak, dengan kata lain tidak ada batasan-batasan dalam berkarya.
5.
Networking,
dengan memperbanyak kenalan dan mengikuti komunitas maka akan memperbesar
peluang untuk mengembangkan usaha dan karir.
6.
Leadership,
dengan adanya jiwa kepemimpinan akan memiliki kemampuan untuk mengatur dan
pedui terhadap kemajuan kelompok yang dipimpinnya.
7.
Kritis dan ingin tahu, memiliki sikap
yang kritis akan mendorong seseorang untuk menjadi orang yang selalu berpikir
ke depan. Keingintahuan akan menjadikan seseorang untuk mencari pengetahuan
lebih banyak.
Daftar Pustaka
https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/asean/Pages/Masyarakat-Ekonomi-ASEAN-(MEA).aspx
diakses 6 Oktober 2018
https://www.jawapos.com/nasional/humaniora/02/03/2016/mea-persaingan-antara-tenaga-kerja-lokal-dengan-tka
diakses 6 Oktber 2018
Komentar
Posting Komentar